Pages

Banner 468 x 60px

Headline

Minggu, 15 April 2012

Menjual Keperawanan Demi Sang Ibu Yang Terbaring Sakit

Seorang gadis itu sebut saja namanya Ani (samaran), usia sekitar 19 tahun. Berwajah cantik, berkulit putih dengan body yang semlohai. Cantik wajahnya bukan karena polesan make up, tapi cantik asli natural dengan segala kepolosannya.

Suatu malam, dengan naik taksi, Ani pergi ke sebuah hotel berbintang. Di pintu gerbang hotel itu, Ani turun, sementara sang sopir taksi menunggu di parkiran. Ani mendatangi pos jaga satpam hotel

" Ma'af pak satpam, apakah kira-kira ada tamu di hotel yang membutuhkan teman wanita"

Sambil lihat kiri kanan, sang satpam tampak kaget dan bengong. Dia menarik gadis itu ke dalam pos jaga

"Kamu mau minta bayaran berapa?"

" Saya minta bayaran setinggi-tingginya..!"

" Kenapa kamu minta bayaran seperti itu?"

" Karena saya masih perawan"

" Apa buktinya kamu masih perawan?"

"Hanya lelaki yang nanti akan menikmati tubuh saya yang akan membuktikannya"

Satpam itu lalu mencoba menghubungi beberapa tamu hotel yang dikenalnya

"Bos ini ada barang baru, dia masih perawan"

"Berapa dia minta bayaran?"

"Dia minta bayaran setinggi-tingginya"

"Iya berapa?"

Satpam itu minta jawaban pasti dari perempuan itu

"pokoknya setinggi-tingginya, sesuai dengan harga keperawanan saya!"

Satpam itu lalu menyampaikannya lagi sama tamu hotel

"Dia minta bayaran setinggi-tingginya bos..!"

"Bagaimana kalo 5 juta?"

"Saya minta yang setinggi-tingginya..!" kata gadis itu

Lalu satpam itu menghubungi kenalannya yang satu lagi

" berapa dia minta bayaran..?"

"Dia minta harga setinggi-tingginya"

"Sudah 6 juta..!" kata suara lelaki di seberang sana

"Bagaimana?" tanya satpam itu pada Ani

"Apa tidak ada yang lebih tinggi lagi? Saya minta harga setinggi-tingginya!"

Sang satpam bingung memutar ingatan, beberapa tamu hotel yang biasa nginep di hotel itu dan mengenalinya dengan baik. Lalu dia mendatangi sebuah kamar, sambil membawa gadis itu. Di dalam kamar berkelas suit, lelaki sipit itu berkata..

"Berapa orang terkahir memberikan harga?"

"6 juta bos, tapi dia minta harga setinggi-tingginya..!"

" Saya kasih 7 juta..!"

" Saya minta harga setinggi-tingginya" kata gadis itu menimpali

" Sudah bawa keluar gadis itu, saya mau istirahat..!" dengan nada kesal lelaki sipit itu menyuruh satpam dan gadis itu keluar. Terdengar suara pintu ditutup dengan kerasnya.

Saat mendatangi kamar yang lainnya lagi, si satpam mengenalinya sebagai pak haji yang bos sapi. Di dalam kamar, terdengar lelaki itu berbicara dengan nada tinggi pada seseorang diujung telpon sana.

" Kemarin kan baru di transfer 25 juta, masa sudah minta lagi" telponnya di tutup, terlihat wajah kesal.

lalu lelaki itu bertanya pada gadis yang datang bersama satpam ke kamarnya

"Berapa kamu minta bayaran…?"

" Saya minta bayaran setinggi-tingginya sesuai dengan harga kesembuhan ibu saya"

" Mengapa kamu sampai menjual kehormatan kamu ?"

"Apalah arti kehormatan saya dalam bentuk keperawanan itu, disaat ibu saya terbaring sakit dan membutuhkan pertolongan saya" jawab gadis itu

" Sudah, ini saya kasih 20 juta"

" Lalu bagaimanakah saya harus melayani bapak malam ini?"

" Sudah kamu pulang saja, bawa ibumu ke rumah sakit. Kamu masih memiliki kehormatan daripada perempuan simpanan saya yang terus memeras saya"

Gadis itu berlinang air mata, dia kembali ke halaman parkir, dan pulang naik taksi yang sedari tadi menunggunya.

Dalam lorong gank yang sempit, sebuah perkampungan kumuh dengan rumah padat berdempet, di rumahnya yang sangat sederhana, Dia menemui ibunya.Gadis itu memang yatim sejak kecil, dia hanya tinggal berdua sama ibunya.

" Kamu sudah pulang nak, darimana saja?" tanya ibunya sambil menahan rasa sakit.

"Saya habis mencari uang untuk berobat ibu. Ayo bu kita ke rumah sakit"

Gadis itu lalu menggendong ibunya menyusuri gang, menuju jalan utama dimana taksi yang tadi ditumpanginya menunggu.

Sang ibu itu, akhirnya bisa dibawa berobat ke rumah sakit.


Usman Kusmana